pHARIANINVESTOR.COM – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia, Kamis pagi, naik sebesar Rp14.000 per gram, sehingga meroket ke angka Rp1.335.000 per gram.
Sebelumnya, harga emas batangan berada di posisi Rp1.321.000 per gram pada Rabu (17/4/2024).
Adapun harga jual kembali (buyback) emas batangan pada Kamis, yakni sebesar Rp1.230.000 per gram.
Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di Logam Mulia Antam pada Kamis:
Baca Juga:
Kenaikan CSA Index Desember 2024 Menjadi Tanda Positif bagi Pertumbuhan Sektor Energi di Indonesia
– Harga emas 0,5 gram: Rp717.500
– Harga emas 1 gram: Rp1.335.000
– Harga emas 2 gram: Rp2.610.000
– Harga emas 3 gram: Rp3.890.000
– Harga emas 5 gram: Rp6.450.000
– Harga emas 10 gram: Rp12.845.000
– Harga emas 25 gram: Rp31.987.000
– Harga emas 50 gram: Rp63.895.000
– Harga emas 100 gram: Rp127.712.000
– Harga emas 250 gram: Rp319.015.000
– Harga emas 500 gram: Rp637.820.000
– Harga emas 1.000 gram: Rp1.275.600.000
Baca Juga:
Sebut Rakyat Butuh Rumah yang Terjangkau, Prabowo: Nggak Usah Diseminarkan, Rakyat Butuh Segera
Harga MinyaKita Masih Tinggi, Menteri Perdagangan Budi Santoso Sebut 2 Hari Lagi akan Turun
Bagaimana Prospek Harga Saham ANTM Si Raja Emas Batangam
Dikutip dari laman Mikirduit.com, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dikenal sebagai salah satu penambang dan juga produksi emas batangan yang dijual secara ritel.
Namun, ternyata saham ANTM memiliki korelasi yang cukup rendah dengan harga komoditasnya, kenapa begitu?
Soalnya, kontribusi segmen bisnis emas kepada total keseluruhan bisnis ANTM sangat rendah.
Baca Juga:
KPK Penjaraksn 3 Orang, Kasus Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Peras Anak Buah untuk Biayai Pilkada
Menko Pangan Zulkifli Hasan Tegaskan Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027
Kami membandingkan dua segmen bisnis terbesar ANTM, yakni emas dan nikel.
Dari segi pendapatan, pendapatan emas menjadi yang terbesar senilai Rp26,42 triliun.
Namun, dari segi kontribusi laba usaha, emas lebih rendah hanya Rp1,6 triliun, sedangkan nikel tembus Rp3,26 triliun.
Hal itu disebabkan margin keuntungan kotor dari bisnis emas ANTM sangat kecil, yakni hanya 6 persen, sedangkan dari bisnis nikel bisa mencapai 25,4 persen.
Sehingga jangan heran kalau pergerakan harga emas dunia tidak terlalu berkorelasi positif terhadap saham ANTM.***