pHARIANINVESTOR.COM – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia, Kamis pagi, naik sebesar Rp14.000 per gram, sehingga meroket ke angka Rp1.335.000 per gram.
Sebelumnya, harga emas batangan berada di posisi Rp1.321.000 per gram pada Rabu (17/4/2024).
Adapun harga jual kembali (buyback) emas batangan pada Kamis, yakni sebesar Rp1.230.000 per gram.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di Logam Mulia Antam pada Kamis:
– Harga emas 0,5 gram: Rp717.500
– Harga emas 1 gram: Rp1.335.000
– Harga emas 2 gram: Rp2.610.000
– Harga emas 3 gram: Rp3.890.000
– Harga emas 5 gram: Rp6.450.000
– Harga emas 10 gram: Rp12.845.000
– Harga emas 25 gram: Rp31.987.000
– Harga emas 50 gram: Rp63.895.000
– Harga emas 100 gram: Rp127.712.000
Baca Juga:
Press Release Berbayar: Strategi Cerdas Jamin Berita Tayang di Media Nasional
Hallo.id Tegaskan Fokus Pada Konten Ekonomi Untuk Menghadirkan Panduan Bisnis Berbasis Data
Pertamina Hulu Mahakam Dorong Guru Pesisir Tingkatkan Numerasi
– Harga emas 250 gram: Rp319.015.000
– Harga emas 500 gram: Rp637.820.000
– Harga emas 1.000 gram: Rp1.275.600.000
Bagaimana Prospek Harga Saham ANTM Si Raja Emas Batangam
Dikutip dari laman Mikirduit.com, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dikenal sebagai salah satu penambang dan juga produksi emas batangan yang dijual secara ritel.
Namun, ternyata saham ANTM memiliki korelasi yang cukup rendah dengan harga komoditasnya, kenapa begitu?
Baca Juga:
PIJAR Syngenta Dorong Praktik Pertanian Modern dan Ramah Lingkungan
PHSS Latih Pemuda Muara Badak Ilir Jadi Rigger Andal Siap Terjun ke Industri
Pertamina Genjot Produksi Migas Sambil Lestarikan Orangutan di Kalimantan
Soalnya, kontribusi segmen bisnis emas kepada total keseluruhan bisnis ANTM sangat rendah.
Kami membandingkan dua segmen bisnis terbesar ANTM, yakni emas dan nikel.
Dari segi pendapatan, pendapatan emas menjadi yang terbesar senilai Rp26,42 triliun.
Namun, dari segi kontribusi laba usaha, emas lebih rendah hanya Rp1,6 triliun, sedangkan nikel tembus Rp3,26 triliun.
Hal itu disebabkan margin keuntungan kotor dari bisnis emas ANTM sangat kecil, yakni hanya 6 persen, sedangkan dari bisnis nikel bisa mencapai 25,4 persen.
Sehingga jangan heran kalau pergerakan harga emas dunia tidak terlalu berkorelasi positif terhadap saham ANTM.***











