HARIANINVESTOR.COM – Bank Indonesia (BI) memprakirakan ekonomi Indonesia pada 2024 masih akan tumbuh tinggi di kisaran 4,7-5,5 persen.
Dengan demikian maka pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga saat ini tetap kuat.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers di Gedung BI, Rabu (20/3/2024).
Perry menjelaskan, perkembangan ini didorong oleh permintaan domestik yang baik di konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca Juga:
Kenaikan CSA Index Desember 2024 Menjadi Tanda Positif bagi Pertumbuhan Sektor Energi di Indonesia
“Investasi bangunan lebih tinggi dari prakiraan, ditopang oleh berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) di sejumlah daerah.”
“Dan berkembangnya properti swasta sebagai dampak positif dari insentif pemerintah,” ujar Perry.
Ditambahkannya, konsumsi rumah tangga dan investasi nonbangunan tetap terjaga.
Baca artikel lainnya di sini : Banjir Landa Distrik Sentani, Sentani Timur dan Distrik Unurumguay di Kabupaten Jayapura, Papua
Baca Juga:
Sebut Rakyat Butuh Rumah yang Terjangkau, Prabowo: Nggak Usah Diseminarkan, Rakyat Butuh Segera
Harga MinyaKita Masih Tinggi, Menteri Perdagangan Budi Santoso Sebut 2 Hari Lagi akan Turun
Meskipun perlu terus didorong untuk mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional.
“Tetap baiknya permintaan domestik tecermin pada sejumlah indikator.”
Baca artikel lainnya di sini : Prabowo – Gibran Berhasil Unggul di Total 36 Provinsi dalam Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional KPU
“Seperti Indeks Keyakinan Konsumen, Indeks Penjualan Riil, dan PMI Manufaktur yang berada di zona optimis,” ujar Perry.
Baca Juga:
KPK Penjaraksn 3 Orang, Kasus Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Peras Anak Buah untuk Biayai Pilkada
Menko Pangan Zulkifli Hasan Tegaskan Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027
Sementara itu, lanjut Perry, ekspor barang diprakirakan belum kuat seiring penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama.
Khususnya untuk komoditas CPO, besi baja, dan batu bara, sedangkan ekspor jasa khususnya pariwisata tumbuh kuat.
“Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5 persen.”
“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia.”
“Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan domestik,” pungkas Perry.***
Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita nasional ekonomi dan bisnis, Bisnispost.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Apakabarindonesia.com dan Infoemiten.com