HARIANINVESTOR.COM – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan bisnis pembiayaan emas dapat tumbuh sebesar 30 persen di tahun 2024.
Tahun 2024, BSI telah menyiapkan beberapa strategi untuk meningkatkan bisnis emas terhadap pembiayaan.
Strategi itu salah satunya memfasilitasi layanan emas di lebih dari 1.000 outlet BSI seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Komentar Aji Martono Tegaskan Optimisme yang Terbaca di CSA Index Juni 2025
PHK Capai 26 Ribu Kasus hingga Mei 2025: Jawa Tengah, Jakarta, dan Riau Paling Terdampak

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, BSI juga menyiapkan layanan digital melalui BSI Mobile untuk cicil emas, tabung emas dan gadai emas.
Produk cicil emas memiliki margin yang kompetitif serta cicilan ringan yang dapat diangsur hingga jangka waktu maksimal 5 tahun.
Direktur Sales & Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anton Sukarna melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (20/2024).
Baca Juga:
Indonesia dan dan Thailand Teken MoU Kerja Sama Kesehatan, Prabowo Soroti Ancaman Pandemi Global
KAWANI Sikapi Etika dan Propaganda Gubernur Dedi Mulyadi, Polemik Publikasi Pemerintah Jawa Barat
Polemik Publikasi Pemerintah Jawa Barat, KAWANI Sikapi Etika dan Propaganda Gubernur Dedi Mulyadi
Mayoritas segmen nasabah yang memiliki emas di BSI berasal dari kalangan pegawai.
Mereka cenderung bisa mengatur cash flow untuk pembelian emas maupun cicil emas sesuai dengan pendapatan per bulan.
Anton mencatat, saat ini total kontribusi bisnis emas terhadap pembiayaan konsumer BSI sebanyak 6 persen.
Saat ini BSI mencatat bisnis pembiayaan emas tumbuh 27,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) hingga Februari 2024.
Baca Juga:
Pelaku Pasar Kian Percaya Diri, CSA Index Mei 2025 Sentuh Level Optimis Tertinggi Tahun Ini
“Per Februari 2024, realisasi angka bisnis pembiayaan emas BSI mencapai Rp3,76 triliun,” kata Anton Sukarna.***