BISNISNEWS.COM – PROPAMI (Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia) Hadiri Peresmian Penutupan Bursa Efek Indonesia Tahun 2023 dengan Kehadiran Ketua Umum PROPAMI, NS Aji Martono yang didampingin oleh Sekretaris Jenderal PROPAMI, Ali Hanafiah, Jakarta (29/12/23)
Ketua Umum PROPAMI NS Aji Martono turut memberikan pandangan positif terkait capaian pasar modal di tahun 2023.
Menurut Aji Martono, penutupan IHSG di level 7.272,80 pada akhir tahun 2023 mencerminkan pertumbuhan yang solid.
Ia menyampaikan, “Pertumbuhan investor dan produk pasar modal yang semakin beragam memberikan peluang besar.
Baca Juga:
Kenaikan CSA Index Desember 2024 Menjadi Tanda Positif bagi Pertumbuhan Sektor Energi di Indonesia
Di tahun 2024, PROPAMI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan upgrading dan edukasi berkelanjutan, termasuk memahami produk baru seperti bursa karbon, SCF, Warrant terstruktur, Ebus, dan lainnya.”
Pasar Modal Indonesia: Pencapaian Positif di Tahun 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan bahwa kinerja Pasar Modal Indonesia selama tahun 2023 menunjukkan prestasi positif.
Stabilitas pasar, aktivitas perdagangan, dan pertumbuhan investor ritel yang pesat merupakan indikator positif yang terus meningkat sepanjang tahun.
“Ini tidak terlepas dari sinergi dan kerja sama yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan di industri Pasar Modal Indonesia.
Baca Juga:
Sebut Rakyat Butuh Rumah yang Terjangkau, Prabowo: Nggak Usah Diseminarkan, Rakyat Butuh Segera
Harga MinyaKita Masih Tinggi, Menteri Perdagangan Budi Santoso Sebut 2 Hari Lagi akan Turun
Kerjasama ini memungkinkan kita menghadapi tantangan dan meraih capaian positif,” ujar Inarno Djajadi.
Investor Ritel Meningkat Pesat dan Penghimpunan Dana Melalui Pasar Modal
Dalam konteks pertumbuhan ekonomi domestik, jumlah investor ritel di Indonesia mencapai 12,16 juta SID atau meningkat hampir lima kali lipat dalam empat tahun terakhir.
Penghimpunan dana melalui Pasar Modal juga terus meningkat, dengan total emisi sebesar Rp247,06 triliun.
Baca Juga:
KPK Penjaraksn 3 Orang, Kasus Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Peras Anak Buah untuk Biayai Pilkada
Sementara itu, Securities Crowdfunding (SCF) berhasil dimanfaatkan oleh 493 pelaku UKM, menghimpun dana sebesar Rp1,04 triliun dari 167.788 pemodal.
OJK berkomitmen untuk terus memperkuat perlindungan investor dan memberikan insentif pada Penawaran Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk Berlandaskan Keberlanjutan.
Kebijakan Strategis OJK di Bidang Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon
OJK telah merilis sejumlah kebijakan strategis di bidang Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon di tahun 2023.
Peluncuran Roadmap Pasar Modal Indonesia 2023-2027, penataan organisasi internal OJK, dan regulasi terkait peralihan tugas dari Bappebti ke OJK menjadi beberapa langkah strategis.
Peluncuran Bursa Karbon sebagai bentuk komitmen OJK untuk mendukung pemerintah mencapai target NDC di Paris Agreement juga menjadi pencapaian signifikan.
OJK menjalankan peran sebagai Ketua Asean Capital Market Forum (ACMF) dan memperkuat kerja sama dengan European Securities and Markets Authority (ESMA).
Program Prioritas OJK di Tahun 2024
OJK telah menetapkan program prioritas untuk tahun 2024, termasuk tindak lanjut UU P2SK, peningkatan perlindungan Dana Perlindungan Pemodal (DPP) Reksa Dana dan Layanan Urun Dana, serta revisi peraturan terkait SCF.
Upaya pengembangan produk derivatif, peningkatan kualitas pengelolaan investasi, dan revisi peraturan terkait transaksi marjin dan liquidity provider juga menjadi fokus OJK di tahun mendatang.
“Ini tidak dapat dicapai tanpa dukungan semua pemangku kepentingan di Pasar Modal Indonesia.
OJK mengimbau agar seluruh stakeholder terus menjaga sinergi guna mewujudkan Pasar Modal yang mampu mendorong perekonomian nasional untuk Indonesia Maju dan Pembangunan Berkelanjutan,” kata Inarno Djajadi.