HARIANINVESTOR.COM – Kondisi global saat ini tengah berhadapan dengan ketegangan konflik antara Iran dengan Israel.
Permusuhan terbaru antara Iran dan Israel dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.
Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan pesawat nirawak (drone) ke Israel pada Sabtu malam (13/4/2024)
Adakah pengaruhnya terhadap Indeks Harga Saham (IHSG) si Bursa Efek Indonesia (BEI)?
Baca Juga:
Sekitar 16 Pengusaha Pertambangan Bentuk Konsorsium untuk Investasi di di Ibu Kota Nusantara
Gibran Rakabuming Raka Muncul di Monas, Sambut Langsung Kedatangan Jokowi beserta Ibu Iriana Jokowi
Ekonom senior Bambang Brodjonegoro menjawab pertanyaan ini diskusi “Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI”.
Kegiatan diskusi digelar olleh Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter secara virtual di Jakarta, Senin (15/4/2024)
Menurut Bambang, eskalasi konflik di Timur Tengah yang mengakibatkan kemungkinan tertahannya suku bunga acuan The Fed secara tidak langsung akan memengaruhi kinerja IHSG.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan pemegang saham IHSG yang termasuk investor asing terbagi menjadi dua kelompok.
Baca Juga:
Usai Difitnah Selingkuh, Penyanyi Cantik Mahalini Raharja. Akhirnya Buka Suara Tentang Perasaannya
Yakni kelompok jangka panjang dan jangka pendek atau hit and run.
Dalam kondisi global saat ini, kelompok jangka pendek akan memindahkan aset mereka ke instrumen yang lebih aman atau safe haven seperti dolar AS atau obligasi AS.
“Saya lebih melihat akan ada tekanan IHSG tapi tekanan itu juga dibagi dengan dampak tingkat bunga yang tinggi.
“Jika dilihat sebab akibatnya Iran Israel bersitegang, maka dolar AS dan US treasury bond (obligasi AS) akan dicari terus.”
Baca Juga:
Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok dan India Terbesar, Ekonomi Asia Pasifik 2024 Tumbuh Sebesar 5 Persen
KPK Geledah Rumah Milik Mantan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak
Itu menyebabkan tekanan IHSG karena orang memilih dolar AS,” jelasnya.
Kendati demikian, Bambang menilai dengan banyaknya emiten besar saat ini yang membagikan dividen
Maka diharapkan dapat meredam tekanan global yang ditimbulkan pada IHSG.
“Kita lihat IHSG sebelum ramai Iran-Israel, masalah utamanya adalah tingkat suku bunga tinggi yang lebih berpengaruh pada IHSG.]”
“Jika ada keputusan The Fed yang tidak sesuai market, maka terjadi capital outflow,” kata Bambang.***