HARIANINVESTOR.COM – PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia adalah perusahaan ternama di Indonesia yang terkenal dengan biskuit ikoniknya yang menjadi bahan pokok rumah tangga.
Menurut laman resmi Khong Guan, perusahaan didirikan di Jakarta pada tahun 1970, perusahaan telah berkembang secara signifikan.
Memperkenalkan merek biskuit populer di seluruh negeri, mendistribusikan produknya ke lebih dari 90 wilayah di Indonesia.
Meskipun awalnya sederhana, Khong Guan Indonesia tetap berkomitmen untuk memperkenalkan produk-produk segar dan inovatif yang memenuhi permintaan konsumen yang terus berkembang.
Baca Juga:
Kenaikan CSA Index Desember 2024 Menjadi Tanda Positif bagi Pertumbuhan Sektor Energi di Indonesia
Saat ini, rangkaian produk mereka mencakup beragam biskuit, kue, dan kerupuk.
Produk-produk ini tersedia dalam berbagai bentuk, ukuran, dan rasa yang menarik bagi beragam preferensi pasarnya.
Khong Guan Indonesia memulai produksinya dengan mendirikan pabrik pertamanya.
Yaitu PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia yang terletak di jalan Bogor di Ciracas, Jakarta Timur.
Baca Juga:
Sebut Rakyat Butuh Rumah yang Terjangkau, Prabowo: Nggak Usah Diseminarkan, Rakyat Butuh Segera
Harga MinyaKita Masih Tinggi, Menteri Perdagangan Budi Santoso Sebut 2 Hari Lagi akan Turun
Memiliki pengalaman reputasi lama, produknya telah mengembangkan pengenalan merek yang kuat selama bertahun-tahun.
Selain menggunakan merek Khong Guan sendiri, perusahaan ini juga memiliki produk yang menggunakan nama Serena dan Jacobis.
Sosok pendiri Khong Guan
Khong Guan diciptakan oleh kakak beradik Chew Choo Keng dan Chew Choo Han.
Baca Juga:
KPK Penjaraksn 3 Orang, Kasus Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Peras Anak Buah untuk Biayai Pilkada
Menko Pangan Zulkifli Hasan Tegaskan Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027
Keduanya adalah imigran asal Fujian, Tiongkok, yang bekerja di pabrik biskuit Singapura untuk menghidupi keluarganya di kampung.
Saat Jepang menginvasi Singapura, Keng dan Han mengungsi ke Perak, Malaysia. Disini mereka membuat biskuit sampai persediaan tepung dan gula habis.
Mereka lalu membuat dan menjual garam dan sabun untuk bertahan hidup.
Setelah Jepang mundur, Keng dan Han kembali ke Singapura dan menjual biskuit buatan sendiri.
Suatu hari Han menemukan mesin pembuat biskuit yang sudah rusak dari pabrik tempat mereka bekerja dulu.
Ia pun menciptakan lini produksi biskuit semiotomatis dengan rantai sepeda.
Mesin ini menggerakkan biskuit dengan sistem konveyor melalui oven bata yang telah diakali sedemikian rupa.
Penjualan meningkat seiring tingginya kemampuan produksi. Pada 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited didirikan, menyusul pabrik di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina.
Di awal 1980-an, pabrik Khong Guan didirikan di beberapa kota pesisir di Tiongkok.
Tak hanya di Asia Tenggara dan Tiongkok, Khong Guan juga bisa ditemukan di supermarket lebih dari 40 negara.
Diantaranya Timur Tengah, Hong Kong, Jepang, Australia, Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat.***