Oleh: Didik J Rachbini, Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef
HARIANINVESTOR.COM – Serangan mengejutkan dari Iran sebagai baladan terhadap Israel membuat dunia terkejut dan sekaligus meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Ini pasti menimbulkan dampak yang luas pada perekonomian nasional dan global, yang mutlak harus diantisipasi dengan kebijakan.
Ekslasi lanjutan masih belum dapat dipastikan, tetapi faktor yang mendamaikan hampir tidak ada sama sekali sehingga muskil akan segera berhenti.
Baca Juga:
Kenaikan CSA Index Desember 2024 Menjadi Tanda Positif bagi Pertumbuhan Sektor Energi di Indonesia
Antisipasi mitigasi kebijakan perlu dirumuskan fan dijalankan dengan kondisi lingkungan yang tegang.
Bagi Indonesia, bagi Presiden baru terpilih, kondisi tidak pasti ini bisa dan akan membuat berantakan dalam menjalankan kebijakan ekonominya.
Dan sekaligus menambah beban baru bagi masyarakat.
Baca artikel lainnya di sini : Puspom TNI dsn Polda Metro Jaya Tangkap Pengemudi Arogan, Pemalsu Plat Dinas TNI Noreg 84337-00 yang Viiral
Baca Juga:
Sebut Rakyat Butuh Rumah yang Terjangkau, Prabowo: Nggak Usah Diseminarkan, Rakyat Butuh Segera
Harga MinyaKita Masih Tinggi, Menteri Perdagangan Budi Santoso Sebut 2 Hari Lagi akan Turun
Sasaran pertumbuhan ekonomi yang tinggi, juga angan-angan dalam kampanye, lupakan saja.
Fokus pada daya tahan masyarakat, daya beli mereka, menahan agar tidak terjadi pengangguran yang besar.
Baca artikel lainnya di sini : Mei 2024 Uji Coba di Ibu Kota Negara Nusantara, Jaringan Internet Satelit Milik Elon Musk Masuk Indonesia
Karena itu, kebijakan menjaga inflasi dan harga2 kebutuhan pokok merupakan kebijakan utama untuk melindungi golongan bawah yang rentan
Baca Juga:
KPK Penjaraksn 3 Orang, Kasus Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Peras Anak Buah untuk Biayai Pilkada
Menko Pangan Zulkifli Hasan Tegaskan Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027
Ada 3 kebijakan yang harus diutamakan untuk menjaga dan melindungi golongan bawah dan rentan.
Untuk menjaga daya beli tidak turun, maka pemerintah harus sekuat tenaga dan segala kemampuan mengendalikan harga-harga atau menjaga inflasi.
Ini merupakan duet pemerintah dan Bank Indonesia.
Dalam kebijakan ini Bank Indonesia berperanan penting mengendalikan dari sisi moneternya.
Sejauh ini BI cukup baik dalam melaksanakan pengendalian inflasi dan lebih keras lagi menjalankannya pada saat dunia dalam ketegangan yang memuncak.
Pada sisi sektor riil pemerintah pusat dan daerah sudah wajib memantau harga2 kebutuhan pokok rakyat dari hari ke hari bahkan dari jam ke jam.
Di daerah ada TPID, lembaga yang prabowo tidak dalam menjawab pertanyaan jokowi dalam debat.
Kebijakan yang kedua adalah fiskal, satu-satunya instrumen kebijakan yang langsung bisa dipakai oleh pemerintah.
Kebijakan ini dikaga agar pengeluaran produktif, mampu membantu masyarakat bawah dan rentan.
Kebijakan fiskal yang baik adalah prident, berhati-hati dan mampu mengendalikan defisit, jangan jor-joran, proyek besar kendalikan, dan populisme jangan serampangan.
Kebijakan untuk mempertahankan produktivitas dan dunia usaha di dalam negeri.
Harus diingat bahwa sektor dalam negeri adalah bagian terbesar, yakni 75 persen.
Meskipun eksternal guncang tetapi menjaga ekonomi dan udaha dalam negeri terutama menengah kecil sangat penting di masa genting.
Kebijakan perdagangan luar negeri diarahkan ke kawasan yang sedikit terpengaruh perang. Jalur ke eropa dan timur tengah pasti terganggu.
Tetapi mitra dagang di kutub ekonomi lainnya akan hidup terus, seperti mitra Jepang, Cina, Asean, India dll.
Sekarang saja dampak psikologisnya sudah terasa.
Pemerintah perlu ahli komunikasi publik yang mengerti masyarakat, terutama calon pemerintah baru mulai sekarang untuk melakukan kebijakan komunikasi publik berkaitan dengan antisipasi kebijakan dari dampak perang Iran Israel.***
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Hello.id dan Hellocianjur.com
Pastikan juga download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media lainnya, dapat menghubungi Jasasiaranpers.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.