Nasabah KUR BRI, Sate Klathak Pak Pong Jadi Primadona Wisata Kuliner Saat Mudik Lebaran ke Yogyakarta

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 16 April 2024 - 13:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sate Klathak Pak Pong, Yogyakarta. (Dok. BRI)

Sate Klathak Pak Pong, Yogyakarta. (Dok. BRI)

HARIANINVESTOR.COM – Bagi yang belum pernah mencicipi sate klathak, nama tersebut mungkin terdengar unik.

Sebenarnya, sate klathak dimasak dengan cara yang sama seperti sate pada umumnya, namun tusuknya tidak terbuat dari bambu melainkan jeruji besi sepeda.

Karena ditusuk dengan besi, panas bara api bisa tersebar lebih cepat dan lebih merata, sehingga dagingnya pun empuk sempurna hingga ke dalam.

Alih-alih manis seperti sate biasanya, sate klathak punya rasa yang gurih dan bikin ketagihan.

Sate Klathak Pak Pong termasuk salah satu yang melegenda di Yogyakarta.

“Saya merintis usaha ini pertama kali pada tahun 1997 dengan mengontrak sebuah kios kecil pinggir jalan berukuran 6×6 meter di daerah Jejeran, Bantul, Yogyakarta.”

“Kemudian, untuk mengembangkan usaha kuliner ini, pada tahun 2000 saya memberanikan diri pinjam modal usaha ke KUR BRI,” ungkap Zakiron alias Pak Pong selaku pemilik Sate Klathak Pak Pong.

Nama Pak Pong sendiri ternyata berasal dari bahasa Jawa jempong, yaitu sebutan untuk orang yang bangun tidurnya suka molor atau siang-siang.

Saat kecil, Zakiron suka jempong, sehingga sama bapaknya dipanggil Pong.

Gara-gara itu juga, banyak masyarakat sekitar yang lebih mengenal Zakiron sebagai Pak Pong, ketimbang nama aslinya. Dari situlah nama Sate Klathak Pak Pong kemudian lahir.

Pasca gempa Yogyakarta pada 2006, nasib baik justru dialami Sate Klathak Pak Pong.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Masifnya pembeli membuat nama Sate Klathak Pak Pong melambung. Banyak media yang gencar memberitakannya, sehingga makin banyak orang yang penasaran buat mencoba.

“Pada tahun 2010, lewat fasilitas KUR BRI, saya meminjam modal usaha lagi untuk membeli tanah dan mendirikan bangunan permanen untuk Sate Klathak Pak Pong pusat yang beroperasi sampai sekarang,” jelasnya.

Pak Pong mengaku jika daging yang digunakan untuk pembuatan sate klathak ini berasal dari kambing yang disembelih sendiri setiap hari.

“Di hari-hari biasa, kami bisa menyembelih 20-30 ekor kambing sehari.”

“Sementara saat akhir pekan maupun momen libur panjang, seperti lebaran, kami bisa menyembelih hingga 40-50 ekor kambing sehari.”

“Dengan jumlah tersebut, kami bisa meraih omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan,” imbuhnya.

Tempat makan ini ternyata juga punya menu lain yang difavoritkan pelanggan, yaitu Krenyos dan Tengkleng Kambing.

Krenyos sendiri merupakan daging sandung lamur kambing yang digoreng dengan bumbu garam dan disantap dengan sambal bawang mentah atau sambal kecap.

Banyak pelanggan yang memesannya, terutama anak-anak muda, sehingga kedua menu tersebut kerap habis duluan.

Pak Pong mengakui jika tempatnya ramai dijadikan tempat buka bersama saat Ramadan, dan semakin membeludak pengunjungnya jelang lebaran.

“Mungkin karena di akhir-akhir Ramadan sudah mulai banyak orang yang mudik ke Yogyakarta, sehingga setiap H-5 lebaran Sate Klathak Pak Pong ini selalu ramai sampai H+10 lebaran. Tak jarang, omzetnya bisa mencapai Rp50 juta per bulan”, ungkapnya.

Saking melegendanya, Sate Klathak Pak Pong ini bisa membuat pelanggannya rela mengantre hingga dua jam.

Karena tempat duduk yang terbatas, tidak jarang pengunjung harus berdiri sampai ada kursi yang kosong.

Apalagi saat lebaran, Sate Klathak Pak Pong juga menyediakan paket hemat untuk beberapa orang yang sudah berisikan Sate Klathak, Tengkleng, Kreyos, Gulai dan menu andalan lainnya, sehingga pelanggan tak perlu ribet lagi pesan menu.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Maka dari itu, jangan lupa ajak keluarga maupun orang terdekat lainnya saat mudik atau libur lebaran untuk mampir ke Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa sesuai dengan amanah pemerintah, program KUR bertujuan meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

“BRI mendapatkan kuota penyaluran KUR terbesar pada tahun 2024, yakni sebesar Rp165 triliun. BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp27,2 triliun sepanjang Januari-Februari 2024 kepada 561.000 debitur.”

“Jika dihitung, penyaluran tersebut sekitar 16,5% dari total jatah KUR yang disalurkan BRI tahun ini,” imbuhnya.

Dengan realisasi KUR awal tahun 2024 ini, BRI optimistis bisa mencapai target dari penyaluran KUR tahun ini dengan menerapkan strategi bisnis berkelanjutan.

Strategi bisnis mikro BRI di tahun 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan.

BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi.***

Berita Terkait

Dukung UMKM Go Ekspor, BRI berangkatkan UMKM Kopi Bandung ‘Gravfarm’ Ikuti Expo di Amerika Serikat
Jangkau Masyarakat hingga ke Level Grassroot, Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6 Triliun
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif
Berkembang dan Penuhi Permintaan Saat Lebaran, BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo, Jawa Timur
Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta Per Bulan Berkat Pinjaman Ultra Mikro BRI
Oleh-oleh Khas Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Para Pemudik di Pekalongan, Jawa Tengah
Cerita Penjual Ayam Kampung Terbantu Keberadaan Kredit Ultra Mikro Yang Disalurkan AgenBRILink
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 9 Mei 2024 - 11:00 WIB

Dukung UMKM Go Ekspor, BRI berangkatkan UMKM Kopi Bandung ‘Gravfarm’ Ikuti Expo di Amerika Serikat

Minggu, 5 Mei 2024 - 09:19 WIB

Jangkau Masyarakat hingga ke Level Grassroot, Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6 Triliun

Jumat, 3 Mei 2024 - 13:30 WIB

Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif

Sabtu, 20 April 2024 - 11:20 WIB

Berkembang dan Penuhi Permintaan Saat Lebaran, BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo, Jawa Timur

Kamis, 18 April 2024 - 21:35 WIB

Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta Per Bulan Berkat Pinjaman Ultra Mikro BRI

Berita Terbaru