Kenaikan Kurs Dolar AS Terhadap Rupiah Picu Harga Barang Naik, dan Membuat Daya Beli Masyarakat Melemah

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 27 April 2024 - 13:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung Bank Indonesia. (Dok. Perbarindo)

Gedung Bank Indonesia. (Dok. Perbarindo)

Oleh: Anthony BudiawanManaging Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)

HARIANINVESTOR.COM – Tekanan terhadap ekonomi Indonesia dan kurs rupiah masih kuat. Tepatnya, semakin kuat.

Intervensi kurs rupiah oleh Bank Indonesia nampaknya tidak efektif mengangkat nilai rupiah yang masih bercokol di atas Rp16.200 per dolar AS.

Seperti sudah diduga, Bank Indonesia “terpaksa” menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25 persen, menjadi 6,25 persen.

Tapi, upaya ini masih belum mampu membuat kurs rupiah menguat. Kurs rupiah hanya naik sedikit, untuk kemudian turun lagi, di atas Rp16.200 per dolar AS.

Pangkal masalahnya, investor asing saat ini sedang tidak tertarik dengan Indonesia. Meninggalkan Indonesia. Divestasi. Menjual assetnya, baik obligasi dan saham.

Sepanjang triwulan pertama 2024, cadangan devisa sudah anjlok 6 miliar dolar AS, atau hampir Rp100 triliun.

Tetapi, tekanan terhadap kurs rupiah masih terus berlanjut di awal kuartal II 2024 ini.

Hanya 4 hari dalam minggu ini saja, 22-25 April 2024, investor asing menjual surat berharga negara senilai Rp2,08 triliun, dan menjual saham senilai Rp2,34 triliun.

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 6,25 persen akan menekan pertumbuhan ekonomi. Investasi dan Konsumsi masyarakat akan melambat.

Investasi asing sudah melambat lebih dahulu, bahkan tumbuh negatif.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Di lain sisi, kenaikan kurs dolar AS terhadap rupiah akan memicu harga barang naik, membuat daya beli masyarakat melemah, dan akan menekan pertumbuhan ekonomi.

Yang tidak kalah memprihatinkan, APBN juga dalam tekanan berat. Gara-garanya, asumsi makro di APBN melenceng jauh. Asumsi kurs rupiah di APBN hanya Rp15.000 per dolar AS.

Sedangkan kurs rupiah melemah terus. Realisasi selama 4 bulan pertama 2024, Januari sampai April, kurs rupiah rata-rata diperkirakan sudah mencapai Rp15.750 per dolar AS, dengan tren masih terus naik.

Kondisi ini membuat pembayaran bunga utang pemerintah dan belanja subsidi di dalam APBN membengkak.

Akhirnya rakyat juga yang menanggung beban ekonomi. Harga naik. Pajak naik. Kemiskinan juga bisa naik.***

Berita Terkait

Model Bisnis di Bidang Aggregator, Otoritas Jasa Keuangan Sedang Susun Regulasi Financial Technology
Daftar World´s Best Bank 2024 versi Forbes, Bank Mandiri Dinobatkan Sebagai Salah Satu Bank Terbaik
Beri Apresiasi, BRI Serahkan Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Program Super AgenBRILink
Beredar Video Hoax Uang Hilang, Pengamat: Tak Perlu Khawatir, Sebut Menabung di Bank Sangat Aman
Sekitar 65 BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum Ssbesar Rp6 Miliar per 31 Maret 2024
Holding Ultra Mikro Berkembang, Berperan Tingkatkan Inklusi Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan
14,2 Persen dari Keseluruhan Wholesale Loan, BNI Salurkan Kredit Hijau Sebesar Rp67,4 Triliun per Maret 2024
Menilai Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat, Antara Fundamental Ekonomi dan Opini Publik
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 14 Mei 2024 - 18:11 WIB

Model Bisnis di Bidang Aggregator, Otoritas Jasa Keuangan Sedang Susun Regulasi Financial Technology

Selasa, 14 Mei 2024 - 08:42 WIB

Daftar World´s Best Bank 2024 versi Forbes, Bank Mandiri Dinobatkan Sebagai Salah Satu Bank Terbaik

Senin, 6 Mei 2024 - 18:50 WIB

Beri Apresiasi, BRI Serahkan Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Program Super AgenBRILink

Senin, 6 Mei 2024 - 10:35 WIB

Beredar Video Hoax Uang Hilang, Pengamat: Tak Perlu Khawatir, Sebut Menabung di Bank Sangat Aman

Sabtu, 4 Mei 2024 - 08:35 WIB

Sekitar 65 BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum Ssbesar Rp6 Miliar per 31 Maret 2024

Berita Terbaru