Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI yang Dorong Perekonomian Nelayan Pesisir Sulawesi Selatan

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 27 Maret 2024 - 19:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Klaster Usaha Rumput Laut di wilayah Kampung Pogo. (Dok. BRI)

Klaster Usaha Rumput Laut di wilayah Kampung Pogo. (Dok. BRI)

HARIANINVESTOR.COM – Pantai dengan air laut jernih langsung terlihat dari halaman rumah sejauh mata memandang.

Pemandangan seperti ini menjadi hal yang terlihat sehari-hari oleh masyarakat Kampung Lasepang, Kecamatan Lamalaka, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan atau yang juga dikenal sebagai Kampung Pogo.

Sebagai wilayah yang berada di dekat pantai, aktivitas ekonomi masyarakatnya tentu saja yang berhubungan dengan laut.

Selain berprofesi sebagai nelayan, ada juga masyarakat yang beraktivitas sebagai pembudidaya rumput laut.

Hal ini juga yang ditekuni oleh Sudirman yang telah aktif berkecimpung dalam kegiatan budidaya rumput laut sejak 2003 dan kini menjadi Ketua Klaster Usaha Rumput Laut di wilayah Kampung Pogo.

Berbagai suka duka dialami oleh Sudirman selama menjalankan usaha budidaya rumput laut tersebut dan kini para anggota klaster pun semakin produktif berkat bantuan dari program KlasterkuHidupku dari BRI.

“Awalnya ada beberapa orang di sini yang membudidaya rumput laut dan terlihat berhasil. Dari situ akhirnya saya mulai tertarik juga untuk ikut serta menjalankan usaha yang sama.”

“Jadi saat itu saya ikut pergi melihat mereka bekerja, bagaimana cara memasang jangkar, memasang tali besar, tali kecil, sampai bikin bentangan. Di situ saya belajar hingga akhirnya bisa bikin sendiri,” ungkap Sudirman.

Sementara itu, Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo ini sendiri baru berdiri sekitar tahun 2019. Ia bercerita saat itu mendapatkan masukan dari penyuluh Dinas Perikanan yang datang ke kampungnya.

“Pada saat itu tahun 2019 ada penyuluh dari Dinas Perikanan yang bertanya apa saya punya kelompok, tapi saat itu saya bilang saya tidak punya. Lalu mereka menyarankan untuk bikin kelompok dan saya dibantu.”

“Di sini sendiri kan memang masyarakatnya ada yang nelayan dan ada yang budidaya rumput laut, jadi dari Dinas Perikanan yang mencari dan akhirnya kelompok usaha ini terbentuk,” lanjutnya.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Hingga saat ini sudah ada 10 anggota klaster usaha yang tergabung dan saling membantu dalam menjalankan operasional budidaya rumput laut sehari-hari.

“Misal kalau ada yang butuh alat, kalau mau budidaya rumput laut ini kan harus punya perahu. Kalau belum punya, kita bisa saling pinjam ke kelompok yang lain,” imbuhnya.

Untuk produk rumput laut yang dihasilkan dijual dalam kondisi sudah dikeringkan. Pembelinya biasanya akan datang langsung ke lokasi untuk melakukan tawar-menawar langsung dengan pemilik. Jika harganya cocok, maka akan dijual.

“Untuk penghasilan setiap bulannya tergantung cuaca. kalau cuaca bagus dan normal, dalam 100 bentangan itu bisa mencapai 400kg. Tapi kalau cuaca seperti sekarang ini mulai panas, kondisi rumput laut jadi agak kuning.”

“Kalau warnanya kuning itu berarti pertumbuhannya agak lambat. Kalau banjir, dia juga rusak. Jadi tantangan usaha ini semuanya tergantung cuaca.”

“Kalau harga jualnya sendiri rata-rata Rp16 ribu per kilogram, tapi harganya sendiri naik turun,” cerita Sudirman lagi.

Semakin Produktif Berkat Bantuan BRI

Usaha budidaya rumput laut yang dijalankan Sudirman ini bukan berarti berjalan tanpa modal.

Ia mengaku banyak perlengkapan yang harus dimiliki oleh pembudidaya, seperti kapal, tali bentang, tali kecil, jangkar, dan masih banyak lagi.

Untungnya selama menjalankan usaha ini, ia mendapatkan bantuan modal dari BRI berupa pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Ia mengaku sudah mendapatkan KUR BRI sebesar Rp50 juta dan semuanya dimanfaatkan untuk menambah modal memajukan usaha budidaya rumput laut tersebut.

Selain itu, Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo ini juga mendapatkan bantuan dari program KlasterkuHidupku yang diinisiasi oleh BRI.

“Bantuan yang didapat itu alat-alat yang dibutuhkan anggota. Jadi ada tali bentangan nomor 4, tali paus no 1, 2 unit timbangan 150kg,” lanjutnya.

Ia mengaku bahwa bantuan yang didapat dari program KlasterkuHidupku sangat membantu produktivitas para anggota yang tergabung dalam Klaster Usaha Rumput Laut.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

“Alhamdulillah memudahkan, terima kasih banyak atas bantuannya BRI, sekarang kami bisa semakin produktif lagi dalam melakukan budidaya rumput laut cottonik.”

“Harapan ke depannya semoga kerja sama ini bisa terus berlangsung dan semoga usaha kami semakin dilancarkan ke depannya,” pungkas. Sudirman.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari menambahkan bahwa melalui Program Kalsterkuhidupku BRI berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu para pelaku usaha, di mana tidak hanya berupa modal usaha saja tetapi juga berupa pelatihan-pelatihan usaha dan program-program pemberdayaan lainnya.

“Kami juga mendorong produktivitas kelompok usaha dengan memberikan bantuan  peralatan usaha atau sarana prasarana pendukung. Semoga, bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,” pungkasnya.***

Berita Terkait

Dukung UMKM Go Ekspor, BRI berangkatkan UMKM Kopi Bandung ‘Gravfarm’ Ikuti Expo di Amerika Serikat
Jangkau Masyarakat hingga ke Level Grassroot, Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6 Triliun
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif
Berkembang dan Penuhi Permintaan Saat Lebaran, BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo, Jawa Timur
Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta Per Bulan Berkat Pinjaman Ultra Mikro BRI
Nasabah KUR BRI, Sate Klathak Pak Pong Jadi Primadona Wisata Kuliner Saat Mudik Lebaran ke Yogyakarta
Oleh-oleh Khas Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Para Pemudik di Pekalongan, Jawa Tengah
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 9 Mei 2024 - 11:00 WIB

Dukung UMKM Go Ekspor, BRI berangkatkan UMKM Kopi Bandung ‘Gravfarm’ Ikuti Expo di Amerika Serikat

Minggu, 5 Mei 2024 - 09:19 WIB

Jangkau Masyarakat hingga ke Level Grassroot, Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6 Triliun

Jumat, 3 Mei 2024 - 13:30 WIB

Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif

Sabtu, 20 April 2024 - 11:20 WIB

Berkembang dan Penuhi Permintaan Saat Lebaran, BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo, Jawa Timur

Kamis, 18 April 2024 - 21:35 WIB

Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta Per Bulan Berkat Pinjaman Ultra Mikro BRI

Berita Terbaru