HARIANINVESTOR.COM –  PT Jasa Marga Tbk pada Juli 2023 melakukan eksekusi pembelian kembali Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa (MIET).

Pada PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) melalui akuisisi saham PT Lintas Marga Jawa oleh PT Jasamarga Transjawa.

Tujuannya dalam rangka mengoptimalkan portofolio bisnis perseroan.

[related by="category" jumlah="2" mulaipos="1"]

Selain pembelian kembali RDPT MIET, pada Oktober 2022, Jasa Marga juga telah melakukan divestasi Jalan Layang MBZ yang dikelola oleh PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC).

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) juga melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp6,8 triliun.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 di Jakarta, Rabu (8/5/2024)

[related by="category" jumlah="2" mulaipos="3"]

Dikutip dari keterangan tertulisnya, Jasa Marga melaporkan pendapatan inti (core profit) sebesar Rp2,7 triliun dan laba bersih Rp6,8 triliun.

Di mana sebesar Rp4,1 triliun berasal dari kombinasi bisnis atas aksi korporasi yang dilakukan perseroan.

EBITDA perseroan mencapai Rp9,9 triliun atau tumbuh sebesar 14,2 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

[related by="category" jumlah="2" mulaipos="5"]

Di sepanjang tahun 2023, Jasa Marga mencatat volume lalu lintas harian rata-rata di Jalan Tol Jasa Marga Group mencapai 3,5 juta kendaraan, meningkat 5,3 persen dari 2022.

RUPST 2023 Jasa Marga juga memutuskan membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp274,8 miliar.

Setara dengan 10 persen dari pendapatan inti atau 4 persen dari laba bersih diatribusikan ke induk.

[related by="category" jumlah="2" mulaipos="7"]

Pemerintah sebagai pemegang 70 persen saham Jasa Marga akan mendapatkan dividen Rp192,4 miliar.

Sedangkan pemegang saham publik sebesar 30 persen akan mendapatkan Rp82,4 miliar.

Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga Nixon Sitorus mengatakan pemberian dividen tahun buku 2023 dilakukan dengan skenario moderat.

[related by="category" jumlah="2" mulaipos="9"]

Karena mempertimbangkan ketidakpastian ekonomi dan situasi global, serta kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia pada 2024.

“Besaran dividen per lembar yang diperoleh pemegang saham adalah sekitar Rp37,86353.”

“Sementara itu, sisa laba bersih tahun 2023 perseroan dialokasikan sebagai laba ditahan yang akan digunakan sebagai cadangan lain,” kata Nixon.***

[related by="category" jumlah="2" mulaipos="11"]