HALLOKALTIM.COM – Sejumlah provinsi di Indonesia diprakirakan mengalami hujan yang dapat disertai kilat atau petir pada hari Senin ini.

Hal itu berdasarkan peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Situs BMKG, di Jakarta, Senin (28/12/2023) menyebutkan hujan lebat disertai petir diprakirakan terjadi di sejumlah provinsi, yaitu:

[related by="category" jumlah="2" mulaipos="1"]

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan.

Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca artikel lainnya di sini : Termasuk Medan, BMKG Pakirakan Mayoritas Hujan Turun di Tengah hingga Tmur Indonesia

[related by="category" jumlah="2" mulaipos="3"]

Kondisi serupa juga diprakirakan terjadi di provinsi:

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan.

Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua Barat.

[related by="category" jumlah="2" mulaipos="5"]

Lihat juga konten video, di sini: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran 2.000 Meter, Hujan Abu Terjadi di Boyolali dan Magelang

Sementara itu provinsi dengan potensi angin kencang yakni Aceh, Sumatera Selatan, Banten.

Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, dan Maluku.

[related by="category" jumlah="2" mulaipos="7"]

BMKG menyampaikan berdasarkan model filter spasial Madden Julian Oscillation (MJO) pada tanggal 18-19 Desember 2023.

Gangguan fenomena MJO secara spasial terpantau aktif di:

NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua, Laut Jawa.

[related by="category" jumlah="2" mulaipos="9"]

Laut Flores, Laut Banda, Laut Sawu, Laut Timor, Laut Seram, dan Laut Arafura.

Yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau prakiraan cuaca.

[related by="category" jumlah="2" mulaipos="11"]

Jika hendak berwisata saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, khususnya jika ingin berwisata alam.

“Kemana pun kita berwisata, ke daerah pegunungan atau pantai, selalu biasakan melihat prakiraan cuaca.”

“Terutama daerah perbukitan dan wisata sungai,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

[related by="category" jumlah="2" mulaipos="13"]

Pria yang akrab disapa Aam tersebut menekankan masyarakat untuk mewaspadai akan bahaya banjir yang bisa datang sewaktu-waktu.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Terutama di tempat wisata alam dekat aliran sungai, mengingat tidak banyak orang yang memperhatikan akan kondisi cuaca di daerah hulu sungai.

Lebih lanjut ia juga menekankan hal yang sama kepada masyarakat yang hendak berwisata di daerah yang berada di lereng gunung, bukit, dan tebing.

Karena curah hujan yang tinggi berpotensi menyebabkan bencana tanah longsor.

“Pemandangan bagus, tapi ancaman bahaya harus kita antisipasi, bukan berarti tidak boleh,” katanya.

Untuk itu Aam mendorong kepada pemerintah daerah (pemda) untuk menetapkan status ‘Siaga’ atau ‘Darurat’ di tempat tempat yang rawan bencana.

Sehingga jika terjadi bencana sewaktu-waktu, BNPB dapat ikut mengintervensi penanganan bencana alam.***