Mau Perang Tapi Kere Bagaimana? Inggris Dilanda Resesi, Amerika Naikkan Suku Bunga Setinggi Langit

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 15 April 2024 - 18:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng. (Dok. DPD.go.id)

Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng. (Dok. DPD.go.id)

Oleh: Salamuddin Daeng, Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

HARIANINVESTOR.COM – .Dunia Barat sekarang ini memperlihatkan keinginannya untuk perang.

Tapi kita tau mereka sedang kere kerenya. Inggris dilanda resesi.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Amerika terpaksa menaikkan suku bunga setinggi langit untuk menarik uang dari seluruh dunia, uang 2 triliun dolar untuk membiayai APBN mereka yang bolong.

Sementara The Fed tidak boleh cetak uang dengan modal kertas dan tinta saja karena dilarang.

Seberapapun kuat nya provokasi perang, kalau negaranya sedang kere itu perang akan menjadi bunuh diri alias perang negara gila.

Perang selama ini adalah investasi global yang dijadikan alat untuk mencari uang.

Perang negara gila adalah menghabiskan uang. Ya memang negara gila itu memang ada?

Sementara perang butuh banyak uang, untuk bayar tentara, beli senjata, untuk makan dan minum semua orang yang terlibat dalam perang.

Sementara uang untuk perang tidak ada. Semua negara sibuk bayar utang. Juga tidak ada swasta lagi yang bisa membiayai perang karena utang swasta juga cukup besar.

Biasanya setiap perang di negara Barat itu ada yang kasih utang untuk perang.

Tapi sekarang utang untuk perang sudah tidak menjanjikan masa depan.

Perang untuk merebut tanah, minyak, bahan bakar fosil sudah tidak relevan lagi.

Orang sibuk berebut dunia maya sekarang. Karena dunia maya lebih menjanjikan masa depan.

Lagi pula utang dunia sekarang sudah terlalu banyak. Lebih dari 300 triliun dolar. Dunia yang sangat buruk.

Karena PDB global hanya 90 triliun dolar. Utang sebesar ini karena barat terlalu rakus.

Mereka bukan hanya memakan sumber daya alam yang ada, tapi juga memakan yang belum ada yakni memakan masa depan.

Sekarang perang besar itu adalah melawan hawa nafsu agar jangan merusak alam.

Perang agar harga minyak naik, perang lagi harga minyak naik, itu sudah berakhir dan tidak ada lagi!

Minyak itu sudah masa lalu. Minyak itu sudah dianggap menantang hukum alam.

Minyak akan membuat reaksi alam sangat besar, bukan hanya akan memusnahkan manusia.

Tapi juga jin jin dan setan setan jahat akan musnah melawan reakasi alam.

Reaksi climate change ini sangat dahsyat. Tidak akan bisa dihindari, tidak akan bisa dimanupulasi. Semua yang menghalangi akan disapu badai!.***

Berita Terkait

Press Release Berbayar: Strategi Cerdas Jamin Berita Tayang di Media Nasional
Hallo.id Tegaskan Fokus Pada Konten Ekonomi Untuk Menghadirkan Panduan Bisnis Berbasis Data
Pertamina Hulu Mahakam Dorong Guru Pesisir Tingkatkan Numerasi
PHSS Latih Pemuda Muara Badak Ilir Jadi Rigger Andal Siap Terjun ke Industri
Pertamina Genjot Produksi Migas Sambil Lestarikan Orangutan di Kalimantan
Kwik Kian Gie, Ekonom Kritis Penjaga Kedaulatan Ekonomi Nasional Telah Tiada
Gurita Emas: Inovasi Laut Dalam Pertamina yang Jadi Kunci Ketahanan Energi Nasional
Program Komik Pesut Mahakam Antar PHM Sabet Emas ISRA 2025

Berita Terkait

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 06:13 WIB

Press Release Berbayar: Strategi Cerdas Jamin Berita Tayang di Media Nasional

Senin, 11 Agustus 2025 - 06:32 WIB

Hallo.id Tegaskan Fokus Pada Konten Ekonomi Untuk Menghadirkan Panduan Bisnis Berbasis Data

Minggu, 10 Agustus 2025 - 09:47 WIB

Pertamina Hulu Mahakam Dorong Guru Pesisir Tingkatkan Numerasi

Selasa, 5 Agustus 2025 - 15:27 WIB

PHSS Latih Pemuda Muara Badak Ilir Jadi Rigger Andal Siap Terjun ke Industri

Selasa, 29 Juli 2025 - 13:50 WIB

Kwik Kian Gie, Ekonom Kritis Penjaga Kedaulatan Ekonomi Nasional Telah Tiada

Berita Terbaru