Oleh: Salamuddin Daeng, Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)
HARIANINVESTOR.COM – .Dunia Barat sekarang ini memperlihatkan keinginannya untuk perang.
Tapi kita tau mereka sedang kere kerenya. Inggris dilanda resesi.
Amerika terpaksa menaikkan suku bunga setinggi langit untuk menarik uang dari seluruh dunia, uang 2 triliun dolar untuk membiayai APBN mereka yang bolong.
Baca Juga:
Kenaikan CSA Index Desember 2024 Menjadi Tanda Positif bagi Pertumbuhan Sektor Energi di Indonesia
Sementara The Fed tidak boleh cetak uang dengan modal kertas dan tinta saja karena dilarang.
Seberapapun kuat nya provokasi perang, kalau negaranya sedang kere itu perang akan menjadi bunuh diri alias perang negara gila.
Perang selama ini adalah investasi global yang dijadikan alat untuk mencari uang.
Perang negara gila adalah menghabiskan uang. Ya memang negara gila itu memang ada?
Baca Juga:
Sebut Rakyat Butuh Rumah yang Terjangkau, Prabowo: Nggak Usah Diseminarkan, Rakyat Butuh Segera
Harga MinyaKita Masih Tinggi, Menteri Perdagangan Budi Santoso Sebut 2 Hari Lagi akan Turun
Sementara perang butuh banyak uang, untuk bayar tentara, beli senjata, untuk makan dan minum semua orang yang terlibat dalam perang.
Sementara uang untuk perang tidak ada. Semua negara sibuk bayar utang. Juga tidak ada swasta lagi yang bisa membiayai perang karena utang swasta juga cukup besar.
Biasanya setiap perang di negara Barat itu ada yang kasih utang untuk perang.
Tapi sekarang utang untuk perang sudah tidak menjanjikan masa depan.
Baca Juga:
KPK Penjaraksn 3 Orang, Kasus Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Peras Anak Buah untuk Biayai Pilkada
Menko Pangan Zulkifli Hasan Tegaskan Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027
Perang untuk merebut tanah, minyak, bahan bakar fosil sudah tidak relevan lagi.
Orang sibuk berebut dunia maya sekarang. Karena dunia maya lebih menjanjikan masa depan.
Lagi pula utang dunia sekarang sudah terlalu banyak. Lebih dari 300 triliun dolar. Dunia yang sangat buruk.
Karena PDB global hanya 90 triliun dolar. Utang sebesar ini karena barat terlalu rakus.
Mereka bukan hanya memakan sumber daya alam yang ada, tapi juga memakan yang belum ada yakni memakan masa depan.
Sekarang perang besar itu adalah melawan hawa nafsu agar jangan merusak alam.
Perang agar harga minyak naik, perang lagi harga minyak naik, itu sudah berakhir dan tidak ada lagi!
Minyak itu sudah masa lalu. Minyak itu sudah dianggap menantang hukum alam.
Minyak akan membuat reaksi alam sangat besar, bukan hanya akan memusnahkan manusia.
Tapi juga jin jin dan setan setan jahat akan musnah melawan reakasi alam.
Reaksi climate change ini sangat dahsyat. Tidak akan bisa dihindari, tidak akan bisa dimanupulasi. Semua yang menghalangi akan disapu badai!.***