HARIANINVESTOR.COM ‐ PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui unit usaha PT Solusi Bangun Beton (SBB) meresmikan Ready-mixed Batching Plant Subang.
Peresmian Batching Plant SBB di di Kawasan Intijaya Subang Industri, Purwadadi, Subang ini merupakan upaya perluasan jaringan produk beton siap pakai atau ready-mixed concrete
Sekaligus mendukung pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di wilayah Subang maupun sekitarnya.
Batching Plant SBB Subang dibangun dengan kapasitas volume produksi sebesar 60 meter kubik per jam.
Baca Juga:
Kenaikan CSA Index Desember 2024 Menjadi Tanda Positif bagi Pertumbuhan Sektor Energi di Indonesia
Layanan Batching Plant SBB Subang bakal meliputi Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Majalengka.
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni menyampaikan hal tersebut dalam keterangan resminya, Jakarta, Sabtu (6/4/2024).
Sebagai informasi tambahan, SBB merupakan salah satu unit usaha dari SIG yang memproduksi berbagai macam bentuk beton.
Di antaranya ready-mixed concrete (beton siap pakai) berstandar SNI 2087:2013, produk agregat, mini PakCrete (solusi beton instan), mortar, hingga penyedia jasa aplikasi konstruksi dan heavy equipment (alat berat).
Baca Juga:
Sebut Rakyat Butuh Rumah yang Terjangkau, Prabowo: Nggak Usah Diseminarkan, Rakyat Butuh Segera
Harga MinyaKita Masih Tinggi, Menteri Perdagangan Budi Santoso Sebut 2 Hari Lagi akan Turun
Produk beton jadi dan solusi konstruksi bernilai tambah dari SBB telah berkontribusi dalam pembangunan kawasan komersial dan infrastruktur di Indonesia.
Antara lain Komplek Thamrin Nine dengan Autograph Tower, Komplek Pondok Indah Mall (PIM), Pondok Indah Residence dan Hotel.
Jalan Tol Cileunyi- Sumedang- Dawuan (Cisumdawu), Bandara Dhoho Kediri, lalu Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Kemudian juga Jalan Tol Solo-Ngawi, Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Jakarta International Stadium (JIS), revitalisasi Gelora Bung Karno (GBK), Pabrik Asahimas Flatglass Cikampek.
Baca Juga:
KPK Penjaraksn 3 Orang, Kasus Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Peras Anak Buah untuk Biayai Pilkada
Menko Pangan Zulkifli Hasan Tegaskan Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027
Serta revitalisasi jalur pejalan kaki di beberapa kawasan di DKI Jakarta seperti Fatmawati, Lapangan Banteng, Senayan, Sisingamaraja dan Wahid Hasyim.
“Banyaknya kawasan perindustrian dan pergudangan baru di Subang, termasuk Kawasan Intijaya Subang Industri yang belum lama ini operasional, menjadi peluang bagi SIG.”
“Untuk turut mengembangkan kawasan industri dan komersil di wilayah Kabupaten Subang dan sekitarnya,” kata Vita Mahreyni.
Hal ini juga sejalan dengan kesiapan SIG dalam mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban.
Yang menjadi pelabuhan besar bersama dengan Pelabuhan Tanjung Priok sebagian bagian dari rantai pasok global.
Jalan Tol Akses ini disebut akan menghubungkan Pelabuhan Patimban yang terkoneksi dengan Jalan Pantura dengan Jalan Tol Trans-Jawa untuk ruas Cikopo-Palimanan (Cipali).
Selain itu, infrastruktur lain seperti Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati hingga Subang Smartpolitan, juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan pembangunan, serta berkembangnya kota mandiri baru.
“Keunggulan infrastruktur tersebut mampu menjadi peluang bagi pertumbuhan perekonomian, termasuk sektor konstruksi, sehingga menjadi potential market bagi SIG dan anak usaha untuk memberikan pasokan bahan bangunan bermutu tinggi,” ujar Vita.
Kehadiran Batching Plant Subang dinilai semakin memperkuat posisi SIG dan mengisi pasar beton siap cetak di wilayah Subang dan sekitarnya.
Hingga saat ini, SIG telah memiliki 59 batching plant aktif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan didukung bahan baku berkualitas dan ramah lingkungan.
Menggunakan teknologi terkini, serta beragam solusi beton jadi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pembangunan berorientasi keberlanjutan.
“Di tengah kondisi pasar yang semakin kompetitif, Perseroan terus berupaya menciptakan peluang melalui pengembangan diversifikasi produk dan layanan.”
“Untuk semakin mengokohkan posisi sebagai penyedia solusi bahan bangunan yang berkelanjutan,” ucapnya.
Sepanjang 2023, SIG dinyatakan berhasil mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 10 persen menjadi 40,62 juta ton, terutama dari pertumbuhan penjualan pada segmen curah serta ekspor.
Porsi penjualan segmen curah tercatat sekitar 29 persen dari total volume penjualan domestik yang mencapai 33,109 juta ton pada 2023.
Di mana sektor beton siap pakai menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan penjualan segmen curah domestik SIG.***